Senin, 02 Mei 2016

Idiom for Indonesia-English Translation

Idiom
1.      Tulang punggung à breadwinner
2.      Mulut ember à blabbermouth
3.      Kambing hitam à scapegoat
4.      Banting tulang à hard worker
5.      Mulut besar à boastful
6.      Silat lidah à bicker
7.      Panjang tangan à thief
8.      Ringan tangan à helper
9.      Buah tangan à souvenir
10.  Tangan besi à dictator
11.  Darah biru à aristocrat
12.  Gigit jari à dissapointed
13.  Besar kepala à arrogant
14.  Tuan rumah à host
15.  Adu domba à pitting
16.  Cari muka à apple polishing
17.  Angkat topi à hat tip
18.  Otak udang à stupid
19.  Jago merah à flame/big fire
20. Angkat kaki à to leave

Proverb for Indonesia-English Translation

Proverb:

1.      Tong kosong nyaring bunyinya/Air beriak tanda tak dalam

“Empty vessels make the most noise”

Artinya bahwa orang yang banyak bicara itu tidak memiliki ilmu. Dalam bahasa Inggris artinya juga sama bahwa orang yang banyak bicara biasanya bodoh dan tidak tahu yang mereka bicarakan.

2.      Air yang tenang menghanyutkan

“Still waters run deep”

Artinya seseorang yang mempunyai sifat pendiam biasanya cerdas dan mampu mengerjakan sesuatu yang besar. Atau orang pendiam biasanya kepribadian yang hebat.

3.      Diberi betis meminta paha

“Give someone an inch they’ll take a mile”

Artinya tentang orang yang tidak tahu terima kasih / melunjak. Sementara dalam Bahasa Inggris, artinya adalah seseorang yang diberikan sedikit kekuasaan atau kebebasan, lalu mereka tidak puas dan menginginkan lebih alias melunjak.

4.      Dimana tanah dipijak, disitu langit dijunjung

“When in Rome do as the Romans do”

Artinya Sebaiknya kita selalu mengikuti kebiasaan dan adat istiadat di tempat kita berada. Sementara proverb “When in Rome do as the Romans do” berarti kita harus bersikap atau berperilaku sesuai dengan masyarakat di sekitar atau beradaptasi dengan budaya setempat.

5.      Intan itu jika terbenam di pelimbahan sekalipun, tiada akan hilang cahayanya 

“The truth will out”

Yang berarti pada akhirnya kebenaran akan terungkap juga sehingga yang baik akan kelihatan baik dan yang jahat akan terungkap kejahatannya.

6.      Ada gula ada semut

“As you make your bed so must you lie on it”

Yang berarti tindakan kita akan mengandung konsekuensi dan kita harus menanggungnya.

7.      Lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau

“Jump from the frying pan into the fire”

Dalam peribahasa Indonesia hal ini berarti lepas dari satu bahaya, jatuh ke dalam bahaya lain. Sementara dalam Bahasa Inggris berarti lepas dari satu masalah, justru terkena masalah yang lebih buruk.

8.      Bagai makan buah simalakama

“Between the devil and the deep sea”

Arti peribahasa ini dalam Bahasa Indonesia adalah serba salah (mau ke kiri salah, ke kanan salah, maju salah, mundur pun salah). Sementara arti proverb between the devil and the deep sea adalah berada dalam situasi dilematis di mana seseorang harus memilih di antara dua pilihan yang buruk.

9.      Gali lubang tutup lubang

“Robbing Peter to pay Paul”

Artinya adalah orang membayar utang dengan hasil utang terhadap pihak lain.

10.  Ada asap ada api

“There’s no smoke without fire”

Dalam Bahasa Inggris, berarti bila ada sebuah pembicaraan yang tidak menyenangkan tentang orang lain atau sesuatu, biasanya ada alasannya.
Dalam Bahasa Indonesia artinya segala sesuatu pasti ada penyebabnya.

11.  Bagai ular dengan legundi

“Worship the ground somebody walks on”

Berarti bahwa seseorang sangat tergila-gila atau terpikat dengan kekasihnya. Atau mencintai/ memuja orang secara berlebihan.

12.  Jangan beli kucing dalam karung

“Buy a pig in a poke”

Artinya kita harus hati-hati dalam memilih sesuatu, atau lebih spesifik lagi kehati-hatian ketika akan membeli sesuatu. Kita jangan asal langsung jadi membeli saja tanpa kita ketahui apa sesungguhnya sesuatu yang hendak kita beli tersebut.
13.  Ada udang di balik batu
"There is no such thing as a free lunch"
Artinya ada suatu maksud yang tersembunyi atau mencurigakan
14.  Jauh dimata dekat dihati
“Out of sight near by heart”
Sekalipun tempatnya berjauhan tetapi masih teringat selalu.
15.  Nasi sudah menjadi bubur
“It’s no use crying over the spilt milk.”
Menyesali sesuatu yang tidak berguna
16.  Sekali dayung dua tiga pulau terlewati/ Sambil menyelam minum air
“Killing two birds with one stone”
Mengerjakan dua, tiga pekerjaan sekaligus pada suatu waktu.
17.  Sebab buah dikenal pohonnya
“A tree is known by its fruit”
Dilihat dari tingkah lakunya maka dapat diterka darimana asalnya
18.  Siapa cepat dia dapat
“Early bird gets worm.”
Rezeki akan didapat oleh orang yang datang lebih awal.
19.  Tak ada gading yang tak retak
“Even homers sometimes nod”
Tidak ada manusia yang sempurna
20.  Mulutmu harimaumu
“Your tongue is fire”
Segala perkataan yang terlanjur kita keluarkan apabila tidak dipikirkan dahulu akan dapat merugikan diri sendiri.

Jumat, 29 April 2016

Artikel Museum Ronggowarsito Semarang

IDENTITAS PENULIS :
Nama   : Alfianisa Sofiarani
Kelas   : PBI-6B
NIM    : 133411073
Mahasiswa semester 6, Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Artikel ini dibuat guna memenuhi tugas Mid-Semester mata kuliah Islam dan Budaya Jawa, dosen pengampu M.Rikza Chamami, M.SI.

Artikel tentang kunjungan ke Museum Ronggowarsito Semarang (Jl. Abdul Rahman Saleh No.1, Kalibanteng Kulon, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah)

MUSEUM RONGGOWARSITO
Oleh: Alfianisa Sofiarani

Museum yang diresmikan tanggal 5 Juli 1989 dan memiliki koleksi 59784 koleksi ini terletak di Jl. Abdul Rahman Saleh No.1, Kalibanteng Kulon, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Dengan lokasi ini, museum sangat mudah dijangkau dan sangat strategis. Museum Ronggowarsito sering dikunjungi sebagai sarana pendidikan seperti yang penulis lakukan pada Minggu, 24 April 2016. Tak heran karena museum ini merupakan museum kebanggaan masyarakat Jawa Tengah karena merupakan salah satu tempat yang melestarikan aset-aset budaya Jawa.

Banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan sejarah jawa, mulai dari baju adat, kesenian, perhiasan, keris dan senjata lain, miniatur bangunan bersejarah, miniatur perjuangan pada masa penjajah, arca, berbagai keramik, hingga peninggalan peninggalan pada zama batu. Terdapat pula beberapa informasi tentang tempat wisata yang berupa gua dan air terjun. Bahkan peninggalan berupa kitab suci al-Qur’an yang ditulis tangan pun tersimpan rapi di museum Ronggowarsito.

Dalam penjelasan yang terdapat di setiap benda yang ditampilkan di museum Ronggowarsito, seperti baju adat, kesenian, miniatur bangunan, dsb, ternyata banyak sekali filosofi yang terkandung didalamnya. Seperti bangunan Masjid  Menara Kudus yang merupakan akulturasi dari budaya Hindu dan Islam. Masjid Menara Kudus memiliki corak khas Jawa yaitu memakai bentuk atap bertingkat atau berpunden atau tumpang tiga, sebagai lambang keIslaman yang ditopang oleh tiga aspek, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Bentuk atap ini ditafsirkan sebagai tingkat dasar atau permulaan, tingkat menengah dan tingkat akhir yang sejajar dengan jenjang vertikal Iman, Islam dan Ihsan tersebut. Selain itu juga dianggap sejajar dengan syari’at, thoriqot dan ma’rifat.

 Proses akulturasi juga terdapat pada bangunan Masjid Agung Demak. Motif-motif hias tiang bangunannya berhubungan dengan kebudayaan Majapahit saat itu. Bangunan induk dan serambi juga mengadaptasi dari bentuk istana-istana Majapahit. Dan banyak lagi benda peninggalan yang ditampilkan di museum Ronggowarsito yang merupakan akulturasi budaya Jawa dan Islam.

Sayang sekali, penulis tidak dapat melihat keseluruhan koleksi museum Ronggowarsito karena sedang dalam proses renovasi, ada juga koleksi yang sedang dipinjam untuk pameran di Ancol. Meskipun begitu, penulis banyak mendapat informasi baru tentang budaya Jawa.

Belajar tidak melulu didalam kelas dengan guru/dosen berceramah, misalnya pembelajaran Islam dan Budaya Jawa dengan mengunjungi museum Ronggowarsito ternyata juga cukup menarik dan terasa lebih nyata dengan melihat langsung beragamnya contoh budaya Jawa.

Budaya suatu daerah tidak dapat diterapkan disuatu daerah tanpa disesuaikan dengan keadaan setempat, itulah mengapa setiap budaya di suatu daerah memiliki keunikan tersendiri. Keunikan inilah yang menjadi identitas dareah tersebut. Budaya Jawa merupakan identitas masyarakat Jawa, identitas yang mencerminkan kehidupan masyarakat Jawa. Mari kita jadi orang Jawa yang njawani.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan budayanya. Mari kita tunjukan kepedulian kita terhadap budaya kita, agar budaya kita tidak tergerus oleh zaman, dan tidak akan menjadi kenangan dan terlupakan. #Uinpedulijawa